A.
High-Level Data Link Control (HDLC)
HDLC (
High level Data Link Control ) adalah protokol untuk digunakan dengan WAN (
Wide Area Networks ) yang secara luas dapat mengatasi kerugian - kerugian yang
ada pada protokol - protokol yang berorientasi karaktek seperti Bi-Synch, yaitu
yang hanya dapat bekerja secara half-duplex ( pengiriman isyarat dua arah
tetapi tidak dalam waktu yang bersamaan ) dan penggunaan karaktek DLE untuk
mendapatkan transparansi pesan. Protokol ini dikembangkan oleh International
Standards Organization (ISO) dan diterima oleh banyak kalangan, khususnya untuk
transfer informasi, dan disingkat dengan HDLC. Protokol HDLC ini merupakan
protokol synchronous bit-oriented yang berada pada lapisan data-link (Message
packaging) model ISO Open System Interconnection (OSI) untuk komunikasi komputer
ke komputer. Di bawah HDLC, pesan dikirimkan dalam unit yang disebut dengan
frame, yang masing - masingnya dapat mengandung jumlah data yang variabel,
namun harus diatur secara khusus.
Yang
paling Penting Protocol data link control adalah HDLC (ISO 3009, ISO 4335).
HDLC tidak hanya sudah umum dipergunakan namun juga menjadi asas untuk berbagai
protocol data link control terpenting lainnya, yang menggunakan format dan
mekanisme yang sama seperti yang digunakan dalam HDLC. Selanjutnya, dalam
bagian ini kita menyajikan pembahasan yang lebih mendetail mengenai HDLC.
B.
Karakteristik-karakteristik Dasar
HDLC didefinisikan
dalam tiga tipe stasiun, dua konfigurasi link, dan tiga model operasi transfer
data.
Tiga tipe stasiun yaitu :
1.
Stasiun
utama (primary station) : mempunyai tanggung jawab untuk mengontrol
operasi link. Frame yang dikeluarkan oleh primary disebut commands.
2.
Stasiun
sekunder (secondary station) : beroperasi dibawah kontrol stasiun utama.
Frame yang dikeluarkan oleh stasiun-stasiun sekunder disebut responses. Primary
mengandung link logika terpisah dengan masing-masing stasiun secondary pada
line.
3.
Stasiun
gabungan (combined station) : menggabungkan kelebihan dari
stasiun-stasiun primary dan secondary. Stasiun kombinasi boleh mengeluarkan
kedua - duanya baik commands dan responses.
Dua konfigurasi link, yaitu :
1.
Konfigurasi
tanpa keseimbangan (unbalanced configuration) : dipakai dalam operasi
point to point dan multipoint. Konfigurasi ini terdiri dari satu primary dan
satu atau lebih stasiun secondary dan mendukung tansmisi full-duplex maupun
half -duplex.
2.
Konfigurasi
dengan keseimbangan (balanced configuration ) : dipakai hanya dalam
operasi point to point. Konfigurasi ini terdiri dari dua kombinasi stasiun dan
mendukung transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Tiga mode operasi transfer data, yaitu
:
1.
Normal
Response Mode (NRM) : merupakan
unbalanced configuration. Primary boleh memulai data transfer ke suatu
secondary, tetapi suatu secondary hanya boleh mentransmisi data sebagai
response untuk suatu poll dari primary tersebut.
2.
Asynchronous
Balanced Mode (ABM) : merupakan
balanced configuration. Kombinasi stasiun boleh memulai transmisi tanpa
menerima izin dari kombinasi stasiun yang lain.
3.
Asynchronous
Response Mode (ARM) : merupakan
unbalanced configuration. Dalam mode ini, secondary boleh memulai transmisi ta
npa izin dari primary (misal : mengirim suatu respon tanpa menunggu suatu
command). Primary masih memegang tanggung jawab pada line, termasuk
inisialisasi, perbaikan error dan logika pemutusan.
C.
Struktur Frame
HDLC
menggunakan transmisi sinkron. Seluruh transmisi dalam bentuk frame, dan sebuah
format frame tunggal mencukupi untuk semua pertukaran tipe data dan kontrol.
Struktur frame HDLC adalah tanda (flag), alamat, dan kontrol yang
mendahului hal-hal yang berkaitan dengan informasi disebut kepala (header).
FCS dan field flag yang mengikuti hal-hal yang berkaitan dengan data disebut
sebagai trailler. Frame ini
mempunyai daerah-daerah:
1.
Flag : 8
bit
2.
Address :
satu atau lebih oktaf.
3.
Control : 8
atau 16 bit.
4.
Informasi :
variabel.
5.
Frame Check
Sequence (FCS) : 16 atau 32 bit.
6.
Flag : 8
bit

Berikut Penjelasannya ;
1.
Daerah - daerah Flag
Membatasi frame dengan
pola khusus 01111110. Flag tunggal mungkin dipakai sebagai flag penutup untuk
satu frame dan flag pembuka untuk berikutnya. Stasiun yang terhubung ke link
secara kontinu mencari rangkaian flag yang digunakan untuk synchronisasi pada
start dari suatu frame. Sementara menerima suatu frame, suatu stasiun
melanjutkan untuk mencari rangkaian flag tersebut untuk menentukan akhir dari
frame.
Apabila pola 01111110
terdapat didalam frame, maka akan merusak level frame synchronisasi. Problem
ini dicegah dengan memakai bit stuffing. Transmitter akan selalu
menyisipkan suatu 0 bit ekstra setelah 5 buah rangkaian ‘1’ dalam frame.
Setelah mendeteksi suatu permulaan flag, receiver memonitor aliran bit. Ketika
suatu pola 5 rangkaian ‘1’ timbul, bit ke enam diperiksa. Jika bit ini ‘0’,
maka akan dihapus. Jika bit ke 6 dan ke 7 keduanya adalah ‘1’, stasiun pengirim
memberi sinyal suatu kondisi tidak sempurna.
Dengan penggunaan bit
stuffing maka terjadi data transparency (=transparansi data).


Gambar bit stuffing
2.
Daerah Address
Dipakai untuk identitas
stasiun secondary yang ditransmisi atau untuk menerima frame. Biasanya
formatnya dengan panjang 8 bit, tetapi dengan persetujuan lain boleh dipakai
dengan panjang 7 bit dan LSB dalam tiap oktet adalah ‘1’ atau ‘0’ bergantung
sebagai akhir oktet dari daerah address atau tidak.
3.
Daerah Control
HDLC mendefinisikan
tiga tipe frame :
a.
Information
frames (I-frames) : membawa data
untuk ditransmisi pada stasiun, dikenal sebagai user data, untuk control dasar
memakai 3 bit penomoran, sedangkan untuk control yang lebih luas memakai 7 bit.
b.
Supervisory
frames (S-frames) : untuk kontrol
dasar memakai 3 bit penomoran, sedangkan untuk control yang lebih luas memakai
7 bit.
c.
Unnumbered
frames (U-frames) : melengkapi
tambahan fungsi kontrol link.
4.
Daerah Informasi
Ditampilkan dalam
I-frames dan beberapa U-frames.
Panjangnya harus merupakan perkalian dari 8 bit.
5.
Daerah Frame Check Sequence (FCS)
Dipakai untuk mengingat
bit-bit dari frame, tidak termasuk flag-flag. Biasanya panjang FCS adalah 16
bit memakai definisi CRC-CCITT. 32 bit FCS memakai CRC-32.
D.
Selective-reject
ARQ
Dengan
selective-reject ARQ, frame-frame yang hanya diretransmisikan adalah
frame-frame yang menerima balasan negatif, dalam hal ini disebut SREJ atau
frame-frame yang waktunya sudah habis. Pada gambar dibawah menyajikan ilustrasi
skema ini. Bila frame 5 diterima rusak, B mengirim SREJ 4, yang berarti frame 4
tidak diterima. Selanjutnya, B berlanjut dengan menerima frame-frame yang
datang dan menahan mereka sampai frame 4 yang valid diterima. Dalam. hal ini, B
dapat meletakkan frame sesuai pada tempatnya agar bisa dikirim ke software pada
lapisan yang lebih tinggi. Selective Reject lebih efisien dibanding go-back-N,
karena selective reject meminimalkan jumlah retransmisi. Dengan kata lain,
receiver harus mempertahankan penyangga sebesar mungkin untuk menyimpan tempat
bagi frame SREJ sampai frame yang rusak diretransmisi, serta harus memuat
logika untuk diselipkan kembali frame tersebut pada urutan yang tepat. Selain
itu, transrrdtter juga memerlukan logika yang lebih kompleks agar mampu
mengirimkan frame diluar urutan.
Karena
komplikasi semacam itu, select-reject ARQ tidak terlalu banyak dipergunakan
dibanding go-back N ARQ. Batas ukuran jendela lebih terbatas untuk selective-reject
daripada go-back-N. Amati kasus ukuran nomor urut 3-bit untuk selective reject.
Dengan ukuran jendela sebesar tujuh, Ialu amati skenario berikut :
1.
Stasiun A mengirim
frame 0 melalui 6 menuju stasiun B
2.
Stasiun B menerima
ketujuh frame dan membalasnya secara komulatif dengan RR7.
3.
Karena adanya derau
besar, RR7 menghilang.
4.
Waktu habis dan
mentransmisikan frame 0 kembali.
5.
B memajukan jendela
penerimanya agar menerima frame 7, 0, 1, 2, 3, 4, dan 5. Jadi diasumsikan bahwa
frame 7 sudah hilang dan berarti pula ini merupakan frame 0 yang baru
diterimanya.
Masalah
pada skenario tersebut, adalah adanya tumpang tindih antara jendela pengiriman
dan penerimaan. Untuk mengatasinya, ukuran jendela maksimum harus tidak boleh
lebih dari separuh jarak nomor urutan. Pada skenario sebelumnya, seandainya
keempat frame tak terbalas belum
diselesaikan, maka tidak akan terjadi kekacauan. Umumnya, untuk bidang bernomor
urut k-bit, yang meneyediakan jarak urutan nomor sebesar 2k, ukuran
maksimum jendela dibatasi sampai 2k-1.
1 komentar:
Hai. aku juga punya materi yang berhubungan dengan kontrol data. kunjungi saja di.
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3200/1/Kommit2004_elektronika_komputer_013.pdf
Posting Komentar