ADSL
ADSL adalah salah satu
bagian
dari xDSL. ADSL
memungkinkan transmisi data
kecepatan tinggi dengan bandwdith asimetris menuju
rumah dan kantor bisnis malalui jaringan kabel local loop dari telepon yang telah ada. ADSL mentransmisikan
sekitar 6 Mbps kepada
subscriber
(downlink) dan kurang
lebih 640 kbps untuk tranmisi arah yang berlawanan
(uplink). Penambahan kecepatan ini berkisar
sekitar 50 kali tanpa penginstalan jaringan kabel baru.
2.1. Metode Implementasi Modem ADSL
Secara umum alokasi frekuensi
kerja
ADSL
dibagi menjadi bagian upstream dan downstream. Pembagian
alokasi kerja modem ADSL dapat diimplementasikanndalam 2 cara, yaitu echo cancellation (EC) dan frequency division multiplexing (FDM)[3]. Pada metode
EC, pita frekuensi upstream dan downstream saling overlap dan dipisahkan
dengan suatu
echocanceller
lokal. Pada metode
FDM, kedua arah
transmisi, yaitu upstream dan b downstream masing-masing
dialokasikan pada pita frekuensi yang berbeda.
2.2. Modulasi Kanal ADSL
Kecepatan transfer sistem ADSL yang sangat tinggi dimungkinkan oleh digunakannya teknik modulasi digital yang
digabung dengan
teknik pemrosesan
sinyal digital untuk memanfaatkan sisa bandwidth
di atas spektrum
POTS.
Secara
garis
besar terdapat
2
macam teknik
modulasi ADSL[11], Q
yaitu :
a) Teknik modulasi berpembawa tunggal atau single
carrier modulation (SCM). 2
0
b) Teknik modulasi berpembawa jamak atau I
multicarrier modulation (MCM). 3
1
Teknik single carrier modulation hanya menggunakan
1 buah frekuensi pembawa sebagai sinyal yang akan
dimodulasi oleh sinyal informasi. Implementasi SCM pada ADSL, yaitu Carrierless Amplitude Phase (CAP)[i0].
Teknik modulasi multicarrier atau multicarrier modulation (MCM) adalah teknik transmisi data yang membagi lebar spektrum bandwidth transmisi menjadi beberapa subchannel dan
masing-masing dimodulasi
dengan
sinyal pembawa yang merepresentasikan blok data bit yang memiliki
bit rate lebih rendah secara paralel. Tujuan pembagian lebar
pita menjadi beberapa subkanal adalah untuk meningkatkan
efisiensi lebar pita dan menjadikan sistem lebih adaptif terhadap kondisi saluran yang dipengaruhi berbagai gangguan. Penerapan MCM pada ADSL dengan menggunakan Discrete Multitone (DMT) dengan operator transformasinya yang sudah
terkenal, yaitu fast fourier transform
(FFT). Modulasi DMT membagi lebar pita telephone menjadi
sub-subkanal dengan interval
4,3125 kHz[11] :
ü Kanal upstream dengan 32 subkanal menggunakan alokasi lebar pita 11,25-
144,9375 kHz dengan metode echo cancellation.
ü Kanal downstream dengan 256 subkanal
menggunakan bandwidth 64,6875-1164,4 kHz dengan metode echo cancellation juga.
Modulasi DMT secara sederhana dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Diagram Blok Sederhana Teknik Modulasi Multicarrier
2.3. Simbol QAM
Diagram konstelasi QAM merupakan
titik koordinat
simbol pada bidang rectangular
I/Q
dengan sumbu horisontal inphase (I) dan sumbu vertikal
quadrature (Q). Jumlah titik konstelasi pada metode QAM bervariasi tergantung dari
jumlah bit yang diwakili oleh
setiap simbol.
Untuk setiap blok bit
diwakili
oleh sejumlah M = 2b alphabet simbol.
Diagram konstelasi QAM
(b = 2) dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Konstelasi Simbol 4QAM
Angka 0, 1, 2,
3 adalah letak simbol yang merupakan representasi desimal dari
nilai
blok 2 bit, yaitu masing-masing 00, 01, 10, 11. Sedangkan untuk nilai b
lainnya, diagram konstelasi dapat dihasilkan dengan cara mensubstitusikan blok 2x2 pada Gambar 2.2 dengan Gambar 2.3.
4n+1
|
4n+3
|
4n
|
4n+2
|
Gambar 2.3 Diagram Dasar Konstelasi QAM
Penentuan letak
titik konstelasi dengan nilai b ganjil sedikit berbeda. Sebagai diagram dasar ditentukan terlebih dahulu
konstelasi paling sederhana, yaitu untuk b = 3 dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Q
5
4 2 0
I
3 1 7
6
`
Gambar 2.4 Diagram Konstelasi 3 Bit
Jika b
ganjil dan lebih dari 3, dengan tetap berpedoman pada tabel 2x2 pada Gambar 2.6 dilakukan
substitusi pada tabel yang akan diekspansi dengan perlakuan khusus terhadap 2 MSB dari I dan Q. 2 MSB yang tersisa digeser menuju
sisi kuadran yang berhadapan, sehingga bentuk diagram
konstelasi menjadi simetris.
2.4. Transformasi Fourier Diskrit[13]
Transformasi fourier diskrit digunakan untuk
mengubah sejumlah
N data real dalam domain waktu menjadi sejumlah N
data kompleks dalam domain frekuensi. Transformasi fourier diskrit dinyatakan dengan:
N -1
|
n = 0
sebaliknya
untuk mengubah sejumlah data N
kompleks menadi sejumlah N data real
digunakan invers
DFT
yang dinyatakan dengan
|
peralatan penentu yang
mengubah simbol
QAM
menjadi blok
data
digital
dengan panjang tertentu
x(n) = 1
N
å X
k = 0
k l , n = 0,1, ..., N - 1
data digital dengan
. sesuai dengan konstelasi QAM yang bersesuaian.
. sesuai dengan konstelasi QAM yang bersesuaian.
Untuk lebih jelasnya
proses
simulasi dapat dilihat
pada diagram alir gambar 3.2.
2.5. Cyclic Prefix[3]
Prinsip dari
cyclic
prefix adalah penyalinan
beberapa bagian akhir dari urutan data simbol paling akhir ke urutan data simbol paling depan. Misal pada transmisi upstream DMT dengan panjang subchannel
32 dan panjang cyclic
prefix adalah 5 (menurut standar ANSI) maka prinsip penambahan cyclic prefix adalah sebanyak 5 panjang simbol urutan terakhir di salin ke urutan paling depan. Tujuan dari penambahan cyclic prefix
ini adalah sebagai guard band atau band pemisah antar simbol, sehingga dapat menghindari interferensi inter simbol yang disebabkan pengaruh channel (channel impulse response). Karena transmisi
sinyal ADSL pada frekuensi yang
sangat tinggi
sehingga kemungkinan
terjadinya interferensi inter simbol (ISI) sangat
tinggi sehingga dengan
cyclic prefix ISI dapat dicegah.
Selama
panjang
channel impulse response masih di bawah panjang cyclix pefix maka
sinyal tidak akan mengalamai distorsi atau gangguan. Prinsip dari cyclic
prefix dapat dilihat lebih jelas seperti ditunjukkan pada gambar 3.9.
mulai
Menentukan Jumlah sub channel (N)
ya
Bentuk alokasi bit
(bit_channel)
bentuk data biner sepanjang satu periode (data)
Inisialisasi lagi?
tidak
1
1
Pengkodean data menjadi si mbol
IFFT (x_mod)
Penambahan cyclic prefix
(v)
Penambahan channel
respon
Remove
Cyclic prefix
FFT
x_recd
Rekonstruksi symbol
Modifikasi simbol (data_recd)
Simula ya 1
si
tidak selesai
|
III. PERANCANGAN SIMULASI
Perancangan simulasi dapat dijabarkan sesuai dengan gambar 3.1.
pemancar
Gambar 3.2. Diagram alir simulasi
IV. HASIL SIMULASI DAN ANALISA
Proses simulasi tugas akhir ini meliputi tiga tahap,
yaitu inisialisasi, simulasi
dan penampilan hasil simulasi.
4.1. Alokasi Bit
Input
QAM IFFT Encoder
penerima
Paralel to
serial
+
(cyclic
Prefix)
Serai to
Paralel
Output
Input
Jumlah
bit yang
dialokasikan untuk
setiap
subkanal bervariasi antara 1 dan 15 bit. Pada salah satu
hasil simulasi sebagaimana terlihat pada Gambar 4.1, jumlah distribusi bit untuk 31 subkanal adalah
244 bit. Jumlah 244 bit ini dihasilkan secara random deterministic, alokasi bit untuk subkanal dengan frekuensi pembawa yang rendah
mendapatkan alokasi yang lebih banyak dikarenakan
Output
QAM Decoder
FFT
(remove cyclic prefix)
frekuensi pembawa dengan
frekuensi
yang tinggi
lebih rentan terhadap derau. Sehingga setiap penekanan tombol inisialisasi akan menghasilkan jumlah dan alokasi bit yang acak pula.
Gambar 3.1. Blok diagram pemancar dan penerima DMT
Proses demodulasi pada bagian penerima bekerja secara berkebalikan dari proses modulasi
dengan
menggunakan fast fourier transform (FFT). Selanjutnya sebuah QAM decoder berfungsi sebagai
|
Gambar 4.1 Alokasi Bit Setiap
Subkanal
4.2. Data Bit Dikirim
Data yang akan
ditransmisikan
adalah
data biner yang dibangkitkan secara acak. Pada salah satu hasil simulasi, data berupa deretan bit sepanjang 244 yang masing-masing bernilai 0 atau 1.
Plot
seluruh data yang
dibangkitkan dapat dilihat pada Gambar 5.4. Bit-bit ini selanjutnya akan diumpankan
ke-31 subkanal dengan
alokasi masing-masing subkanal seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Data 244 Bit Dikirim
4.3 Simbol QAM
Simbol QAM yang
dihasilkan dalam simulasi
adalah simbol dengan nilai konstelasi antara 2 sampai
3278. Pada salah satu hasil simulasi yang dilakukan
pada subkanal 31 dengan
alokasi
2
bit dan data masukan
11, masukan inphase bit –1
(amplitudo
dibalik), masukan quadrature bit –1 (amplitudo dibalik) menghasilkan simbol
-0,7071 – 0,7071i yang dapat
dituliskan 1 Ð2250 , ini berarti
simbol
yang dihasilkan terletak pada kuadran ketiga bidang
inphase-quadrature. Hasil simulasi keseluruhan simbol diperlihatkan oleh Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Simbol kompleks yang dihasilkan
4.4 Transformasi IFFT
Hasil transformasi
IFFT yang diinginkan adalah nilai waktu real (real time value), dan dari simulasi yang dilakukan terlihat bahwa nilai bagian imajiner
sangat kecil sekali
jika dibandingkan
dengan nilai bagian real nya atau nilai imajinernya sangat mendekati
nol sehingga
bisa dianggap bernilai nol seperti diperlihatkan pada gambar 4.4. Nilai real berkisar antara -1 sampai 1 sedangkan nilai
imajiner berkisar antara 1. 10-16 sampai –1. 1016.
Gambar 4.4 Hasil transformasi
IFFT
4.5 Transformasi FFT
Pada sisi penerima sinyal sample yang diterima adalah nilai
waktu
real
(real
time value) hasil
dari transformasi IFFT yang
sudah melewati saluran transmisi. Untuk channel ideal h = [1] saluran transmisi tidak
mempengaruhi sinyal sample yang dikirimkan sedangkan
untuk
channel
tidak ideal maka saluran akan mempengaruhi sinyal sample yang dikirimkan. Disamping itu sinyal sample yang dikirimkan sudah mendapatkan tambahan cyclic
prefix yang berfungsi sebagai guard band
untuk menghindari interferensi intersimbol.
Komponen sinyal yang diterima untuk katiga channel atau saluran yang
berbeda dapat dilihat pada gambar 4.5.a.,4.5.b., dan 4.5.c. Terlihat bahwa untuk
|
Sample yang diterima tersebut mula-mula direnovasi cyclic prefixnya. Kemudian hasilnya menjadi masukan bagi transformasi FFT. Hasil dari transformasi FFT ini adalah 64 sample yang terdiri dari
rekonstruksi simbol kompleks dan konjugatnya.
Oleh karena itu untuk mendapatkan rekonstruksi kompleks simbol maka bagian konjugatnya dihilangkan
terlebih dahulu. Rekonstruksi simbol
kompleks yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar
4.6.a., 4.6.b., dan 4.6.c.
Untuk channel ideal dan
response channel h
= v
terlihat rekonstruksi simbol kompleks
dapat dihasilkan
kembali simbol kompleks yang sama dengan simbol kompleks pada transmitter, yaitu
pada subchannel ke
31 yaitu besarnya –0,7071 – 0,7071i yang dapat ditulis
1 Ð2250
yang terletak pada kuadran ketiga bidang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar